GIZI IBU HAMIL DAN GIZI IBU MENYUSUI

Kali ini mari kita membahas tentang masalah gizi pada ibu hamil dan menyusui , ok silahkan simak baik-baik :
Pembangunan kesehatan dilakukan dengan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan masyarakat dan keluarga melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Derajat kesehatan masyarakat dan keluarga antara lain di tentukan oleh derajat kesehatan ibu dan anak sebagai salah satu kelompok penduduk yang rawan dan strategis. Oleh karena itu perlu di upayakan penurunan tingkat kematian ibu maternal dan angka kematian bayi secara bermakna. Karena angka kematian ibu maternal dan angka kematian bayi merupakan indikator penilaian derajat kesehatan masyarakat (Depkes RI, 1992).
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.

B. PENGERTIAN GIZI
• Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.
• Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.
• Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan energi.
• Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.
• Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.
• Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.
• Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”. Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris, food menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan. (http://alfitrapramadya.blogspot.com/2008/12/definisi-gizi-ibu-hamil.html )
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. (http://gizigizi.blogspot.com/2008/12/pengertian-gizi-by-istiqomatunnisa.html)

C. KARAKTERISTIK GIZI IBU HAMIL DAN GIZI IBU MENYUSUI
Perbaikan gizi diselenggarakan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan gizi. Perbaikan gizi meliputi upaya peningkatan status dan mutu gizi, pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan akibat gizi salah. (Undang-undang RI No. 29 Tahun 2004).
Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk menyediakan energy yg membangun dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh. Tetapi sekarang kata gizi mempunyai pengertian lebih luas disamping untuk kesehatan, gizi dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar dan produktivitas kerja
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila gtatus gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil.
Salah satu cara untuk menilai kualitas bayi adalah dengan mengukur berat bayi pada saat lahir. Seorang ibu hamil akan melahirkan bayi yang sehat bila tingkat kesehatan dan gizinya berada pada kondisi yang baik. Namun sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi khususnya gizi sedang, seperti Kurang Energi Kronis (KEK) dan Anemia gizi (Depkes RI, 1996). Hasil SKRT 1995 menunjukkan bahwa 41 % ibu hamil menderita KEK dan 51% yang menderita anemia mempunyai kecenderungan melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).Ibu hamil yang menderita KEK dan Anemia mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal. Akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR, kematian saat persalinan, pendarahan, pasca persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan (Depke RI, 1996). Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam tekanan lingkungan yang baru, sehingga dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, bahkan dapat mengganggu kelangsungan hidupnya. Selain itu juga akan meningkatkan resiko kesakitan dan kematian bayi karena rentan terhadap infeksi saluran pernafasan bagian bawah, gangguan belajar, masalah perilaku dan lain sebagainya (Depkes RI, 1998).
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan, namun yang seringkali menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa mineral seperti Zat Besi dan Kalsium. Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama masa kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama hamil Energi yang tersembunyi dalam protein ditaksir sebanyak 5180 kkal, dan lemak 36.337 Kkal. Agar energi ini bisa ditabung masih dibutuhkan tambahan energi sebanyak 26.244 Kkal, yang digunakan untuk mengubah energi yang terikat dalam makanan menjadi energi yang bisa dimetabolisir. Dengan demikian jumlah total energi yang harus tersedia selama kehamilan adalah 74.537 Kkal, dibulatkan menjadi 80.000 Kkal. Untuk memperoleh besaran energi per hari, hasil penjumlahan ini kemudian dibagi dengan angka 250 (perkiraan lamanya kehamilan dalam hari) sehingga diperoleh angka 300 Kkal.
Gizi Pada Ibu Hamil
Kebutuhan gizi ibu hamil relative tinggi dibandingkan sebelum hamil, karena diperlukan tambahan energy dan zat-zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, disamping untuk memenuhi kebutuhan ibu sendiri. Perubahan hormonal pada saat mulai hamil akan berakibat pada asupan zat gizi ibu.
Pada semester I kehamilan, nafsu makan seringkali berkurang karena rasa mual kadang sampai muntah, pusing atau gejala-gejala umum lainnya di trisemester ini, sehingga kenaikan berat badan ibu biasanya tidak banyak. Untuk itu diperlukan penyusunan menu yang baik agar dapat meningkatkan nafsu makan dan asupan zat gizi. Menu yang sebaiknya diberikan adalah dalam porsi kecil ( 300-400 kalori ) dengan frekwensi sering ( 6-8 kali / hari). Dipilih menu yang tidak menimbulkan rasa “nek”. Dengan kombinasi rasa dan penyajian yang menarik.
Pada trisemester II dan III, nafsu makan mulai membaik, pertumbuhan dan perkembangan janin bertambah pesat. Oleh karena itu diperlukan zat gizi yang mencukupi. Penambahan panjang badan sangat pesat pada kehamilan trisemester II, sedangkan kenaikan berat badan sangat bermakna pada kehamilan trisemester III. Oleh karena itu perlu dipersiapkan menu berupa makan lengkap dan seimbang nilai gizinya dari berbagai jenis bahan makanan, dengan tetap memperhatikan kualitas dan kuantitasnya.
Pentingnya gizi pada saat hamil bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi pada ibu di saat hamil dan janin yang dikandungnya. Disamping itu juga untuk persiapan ibu pada saat persalinan agar tidak menimbulkan masalah atau gangguan kesehatan dan mempersiapkan ibu untuk dapat menyusui bayinya. Penimbunan lemak selama kehamilan bertujuan untuk menyediakan sejumlah cadangan energy ( 500 kalori) yang diperlukan untuk aktifitas menyusui bayinya.
Ibu hamil memerlukan makanan yang bermutu, tidak berlebihan dan kekurangan. Keinginan atau selera dari ibu hamil belum tentu sesuai dengan kebutuhan tubuh ibu dan si anak sehingga dibutuhkan menu makanan yang seimbang. Menu seimbang adalah menu yang semua zat gizinya dibutuhkan tubuh setiap hari. Zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh jumlahnya tidaklah sama, ada yang dibutukhkan dalam jumlah yang sedikit dan ada pula yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Dalam menu seimbang, perbandingan antara karbohidrat, protein, dan lemak dalam menu harian harus senantiasa sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Kebutuhan Gizi untuk Ibu Hamil
Jenis Makanan Jumlah yang Dibutuhkan Jenis Zat Gizi
Sumber zat tenaga 10 porsi nasi/pengganti
2 sdm gula
4 sdm minyak goreng karbohidrat
Sumber zat Pembangun 7 porsi terdiri dari:
2 ptg ikan/daging @ 50 g
3 ptg tempe/tahu @ 50-75 g
1 porsi kc hijau/kc merah Protein, vitamin, dan mineral
Sumber zat Pengatur 7 porsi terdiri dari:
4 porsi sayuran berwarna @ 100g
3 porsi buah-buahan @ 100 g Vitamin dan mineral
Susu 2-3 gelas Karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral

Gizi Pada Ibu Menyusui
Pada saat menyusui selain dibutuhkan tambahan energy dan zat-zat gizi dibutuhkan pula lebih banyak cairan, oleh karena itu dianjurkan untuk minum 8-12 gelas sehari, yang bisa didapat dari air putih, susu (untuk tambahan protein) dan sari buah ( untuk tambahan vitamin C). sayuran dianjurkan yang berkuah serta memperbanyak makan buah-buahan. Selama menyusui ibu dianjurkan pula untuk menambah konsumsi kalsium dan zat besi, mengingat dalam ASI terdapat kandungan kalsium dan zat besi yang tinggi.
Keberhasilan seorang ibu untuk memberikan ASI yang cukup kepada bayinya, sangat ditentukan oleh bagaimana makanan ibu (kuantitas/kualitasnya) baik semasa hamil maupun setelah bayinya lahir.
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui
Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah :
1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein sehari.
3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
4. Aktivitas.
Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui
Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.
Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui
Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui (Dudek, 2001).
Protein. Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.
Cairan. Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.
Vitamin dan mineral. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil.
Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui
Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.




BAB II
PEMBAHASAN

1. KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI
Basic Metabolic Rate
Manusia pada dasarnya adalah makhluk berdarah panas yang menghabiskan energi untuk mempertahankan suhu tubuhnya. Selain membutuhkan energi untuk mempertahankan suhu tubuhnya (rata-rata 37 oC), sejumlah energi juga diperlukan untuk mempertahankan aktivitas organ-organ vital seperti jantung dan paru-paru. Energi yang diperlukan ini berasal dari makanan yang dikonsumsi oleh seseorang.
Umumnya, dalam keadaan tidur, manusia membutuhkan daya sebesar 1 Watt untuk setiap kg berat tubuhnya (manusia dengan tubuh seberat 65 kg akan mengonsumsi daya sekitar 65 Watt, atau kira-kira setara dengan daya yang dibutuhkan untuk menghidupkan dua buah lampu bohlam). Dengan berat tubuh 65 kg, maka konsumsi energi yang dibutuhkan oleh orang itu setiap harinya adalah sekitar 5.500 kilojoule atau 1.400 kilokalori (kkal). Energi yang dibutuhkan manusia untuk sekedar hidup (di dalam kondisi istirahat), tanpa melakukan aktivitas apapun tadi disebut dengan istilah Laju Metabolisme Basal (Basic Metabolite Rate/BMR).
Mekanisme regulasi termis setiap orang berbeda-beda dan konsumsi energi tersebut yang menentukan seberapa banyak nutrisi yang harus dibakar oleh tubuh untuk menghasilkan energi tersebut. Dengan demikian, semakin tinggi BMR seseorang, maka semakin tinggi konsumsi energinya dan orang tersebut membutuhkan lebih banyak makanan untuk mempertahankan aktivitas tubuhnya. Perbedaan jenis kelamin, ras, dan juga tinggi badan mempengaruhi nilai BMR. Kondisi psikologis dan suhu udara juga ikut berpengaruh.
Karena kebutuhan total kalori untuk setiap individu berbeda-beda dan tergantung pada jenis kelamin, usia, bahkan etnis. Para ahli gizi umumnya menggunakan Formula Harris Benedict untuk menghasilkan perkiraan yang lebih akurat terhadap nilai BMR seseorang.

MENGHITUNG KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI PADA IBU HAMIL
Perhatikan berat badan ideal untuk tinggi badannya
BBI = 90 % ( TB – 100 )
Penambahan berat badan yang diharapkan untuk usia kehamilan ibu.
Hitung kebutuhan energy seperti :
• Perhitungan sama dengan orang dewasa
• Penambahan energy yaitu : 285 kal / hari
• Penambahan protein sebesar 10 gram / hari

Penentuan kebutuhan kecukupan Energi
Cara-cara menentukan kebutuhan energi (kalori)
• Teori RBW (teori berat badan relatif)
RBW = BB (Kg)/ TB(cm)-100X100 %
BB = Berat badan
TB = Tinggi badan
Dimana dengan ketentuan:
1.Kurus jika RBW < 90 %
2. Normal jika RBW = 90-100 %
3. Gemuk jika RBW >110 % atau -<120 %
4. Obesitas ringan RBW 120-130 %
5. Oesitas sedang RBW > 130-140 %
6. Obesitas berat RBW > 140 %
Kebutuhan kalori (energi) perhari
1.Orang kurus BB x 40-60 kalori
2.Orang normal BB x 30 kalori
3.Orang gemuk BB x 20 kalori
4.Orang Obesitas BB x (10 x15) kalori

STANDART KECUKUPAN GIZI DAN PERENCANAAN PEMENUHANNYA
1. Standart kecukupan gizi.
Standart kecukupan gizi secara ukuran dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu:
• Ukuran makro, yaitu kecukupan kalori (energi) dan kecukupan protein.
• Ukuran mikro, yaitu kecukupan vitamin dan mineral.
1.1 Kecukupan kalori (energi)
Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan pekerjaan, tubuh memperoleh energi dari makanan yang dimakan, dan energi dalam makanan ini terdapat sebagai energi kimia yang dapat diubah menjadi energi bentuk lain. Bentuk energi yang berkaitan dengan proses-proses biologi adalah energi kimia, energi mekanis, senergi panas dan energi listrik..
Energi dalam tubuh digunakan untuk:
• Melakukan pekerjaan eksternal;
• Melakukan pekerjaan internal dan untuk mereka yang masih tumbuh;
• Keperluan pertumbuhan, yaitu untuk senyawa-senyawa baru.,

Standart kebutuhan gizi untuk ibu hamil.
Proses kehamilan akan menigkatkan metabolisme energi hal ini disebabkan dalam kehamilanterjadi proses pertumbuhan bayi,dan proses penyesuaian fisiologik dan metebolisme selama kehamilan.Dalam masa kehamilan.,berat badan seorang ibu dapat bertambah sekitar 11-13 kg yang disebabkan oleh pembesaran janin (rata-rata 3,4 kg), jaringan plasenta (1,5 kg), uterus (0,4 kg), payudara (1,5 kg), volume darah (1,5 kg), air ketuban (2,9 kg), dan lain-lain. Peningkatan berat badan tersebut membutuhkan makanan yang bergizi, baik karbohodrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
Menurut informasi Vanderbit Maternal Nutrition Study bahwa kebutuhan gizi penting bagi ibu hamil adalah sebagai berikut:
Tabel kebutuhan gizi ibu hamil
Bahan gizi Kebutuhan
Trisemester I Trisemester II Trisemester III
Kalori (karbohidrat, dan lemak) 2140 kalori 2200 kalori 2020 kalori
Protein 75 g 75 g 70 g
Kalsium 1,1 g 1,1 g 1,0 g
Besi 13 g 14 g 13 g
Anemia defisiensi besi
Tidak terpenuhi bahan gizi penting tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu hamil. Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan gizi yang paling sering terjadi selama kehamilan. Anemia ini dapat dicegah dengan suplementasi besi. Jenis anemia lain dapat disebabkan dengan defisiensi asam folat dan vitamin B12.
Perhitungan kebutuhan energy dan zat gizi pada ibu menyusui
• Dicari BB ideal : (TB-100) ± 10 %
• Hitung kebutuhan total energy / hari dengan menggunakan rumus atau metode seperti :
1. Perhitungan sama dengan orang dewasa
2. Penambahan energy sesuai dengan umur anak, yaitu :
 0 – 6 bulan : ditambah 700 kalori dan 16 gram protein
 7-12 bulan : 500 kalori dan 12 gram protein
 13-21 bulan : 400 kalori dan 11 gram protein
Standart kebutuhan gizi ibu menyusui
Menyusui anak sangat di anjurkan baik dari segi kesehatan maupu Agama. Islam sanagat menganjurkan agar ibu-ibu muslimah menyempurnakan susuanya selama dua tahun ,jika ingin menghentikan susuanya maka hendakalah ia bermusyawarah dengan suaminya untuk menentukan ibu susuanya untuk menentukan ibu susuan pengganti lainya.seseorang ibu yang menyusui memerlukan 2700-3000 kalori setiap harinya.cadangan lemak setiap hari akan mensuplai 200-300 kalori perhari.ibu yanh hamil harus banyak menkomsumsi sumber protein (daging ,keju, telur, dan susu) agar Asi berkualitas.Asi yang berkualitas dapat menyediakan asam amino bagi bayi.Asi merupakan makanan utama yang ideal untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologik bayi,merupakan satu-satunya jenis pangan atau cairan yang perlu diminum oleh anak manusia dalam waktu empat samapai dengan enam bulan pertama kehidupanya.Asi memiliki unsur-unsur seperti kalsium dan zat besi sehingga bayi yang di beri Asi hampir tidak mengalami Anemia .bayi yang di beri asi dapat bermanfaat terhadap pertumbuhan jaringan otaknya,dan tahan terhadap flu,brokitis ,pneumonia,diare karena Asi mengandung macropages yaitu zat penagkal peyakit seperti imunoglubilin,protein yang kaya vitamin B12 (asam folat),Asi juga mengandung antibodi ,butir-butir darah putih yang melindungi bayi.
Untuk menjamin kesehatan ibu menyusui dan pertumbuhan/ perkembangan bayi maka perlu asupan gizi yang cukup.menurut anjuran makanan satu hari yang Dikeluarkan oleh departemen Kesehatan RI untuk ibu yang menyusui membutuhkan 5 mangkok nasi (@ 200 g) atau padanannya , 2 ikan (50g) atau padananya tempe (@ 25 g) atau padanannya,3 mangkok sayur (100 g), dua irs buah pepaya (100 g) atau padanannya,dan segelas susu (200 ml.)

2. PEDOMAN GIZI SEIMBANG
Penyediaan makanan seimbang selama hamil dapat dilakukan degan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pengkajian data
1. Data subjektif yang perlu diketahui antara lain :
 Usia kehamilan, anak keberapa, aktifitas ibu sehari-hari, nafsu makan, kebiasaan/kesukaan makan.
 Keluhan yang dirasakan ibu
2. Data objektif
 BB ibu sebelum hamil, BB hamil saat ini, serta TB
 Umur tahun, tekanan darah ( mmHg), Hb(g/dl)
b. Menghitung kebutuhan energy dan zat gizi
Perhatikan berat badan ideal untuk tinggi badannya
BBI = 90 % ( TB – 100 )
c. Menyusun menu seimbang
1. Dalam menyusun menu harus memperhatikan factor-faktor :
 Kebutuhan energy dan zat gizi khususnya protein dan micronutrient seperti Fe, vitamin C, Ca, dll.
 Pemilihan jenis bahan makanan dan pengolahannya sesuaikan dengan keluhan ibu
 Bentuk makan dan frekkuensi makan sesuaikan dengan keluhan subjektif ibu, misalnya harus diberikan dalam porsi kecil ( 300-400 kalori) dengan frekuensi 7-8 kali makan
 Pertimbangkan bahwa menu yang disusun juga merupakan media untuk memberikan penyuluhan tentang gizi yang baik untuk ibu hamil.
d. Menyusun rencana belanja dan kebutuhan biaya
Dalam penyusunan rencana belanja perlu diperhatikan berat bersih dan berat kotor bahan yang akan digunakan dalam menu, dan anggarannya disesuaikan dengan keadaan social ekonomi kasus.

Penyediaan makanan seimbang untuk ibu menyusui dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pengkajian data kasus, kaji data : subjektif dan objektif kasus
2. Perhitungan kebutuhan energy dan zat gizi
• Dicari BB ideal : (TB-100) ± 10 %
• Hitung total kebutuhan energy / hari, dengan menggunakan rumus atau metode
3. Menyusun menu sehari sesuai perhitungan ( factor-faktor yang perlu diperhatikan dan analisis energy dan zat gizinya ).
• Kebutuhan karbohidrat : 50-70 % : dari total energy
• Kebutuhan protein : 10-15 % dari total energy
• Kebutuhan lemak : 20-35 % dari total energy.
• Penambahan energy dan zat-zat gizi
• Factor-faktor yang perlu diperhatikan :
i. Dalam menghitung kebutuhan energy perhatikan tingkat aktifitas ( sesuai dengan aktifitas ibu sehari-hari ). Dalam menyusun menu untuk ibu menyusui yaitu : seimbang, tidak ada pantangan makanan ( kecuali ibu memang alergi bahan makanan tertentu ), mudah cerna dan tidak terlalu merangsang pencernaan .
4. Membuat rencana belanja dan kebutuhan biaya
• Dalam merencanakan menu perlu memperhatikan syarat-syarat dalam menyusun menu, yaitu : ketersediaan bahan, musim, social ekonomi, harga, dsb, dengan tetap berprinsip pada penyusunan menu yang seimbang sesuai dengan kebutuhan ibu menyusui.

Keseimbangan gizi diperoleh apabila hidangan sehari-hari terdiri dari sekaligus tiga kelompok bahan makanan, yaitu kelompok karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dari setiap kelompok dipilih satu atau jenis bahan makanan.
Upaya menanggulangi masalah gizi ganda, yakni “gizi kurang” dan “gizi lebih”, adalah membiasakan mengkonsumsi hidangan sehari-hari dengan susunan zat gizi ang seimbang.
Untuk maksud tersebut, ada 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang.
PESAN 1
MAKANLAH ANEKA RAGAM MAKANAN
Tidak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan; kecuali bayi umur 0 – 4 bulan yang cukup mengkonsumsi hanya Air Susu Ibu (ASI) saja.
PESAN 2
MAKANLAH MAKANAN UNTUK MEMENUHI KECUKUPAN ENERGI
Setiap orang dianjurkan makan makanan yang cukup mengandung energi, agar dapat hidup dan melaksanakan kegiatan sehari-hari, seperti bekerja, belajar, berolah raga, berekreasi, kegiatan sosial dan kegiatan yang lain. Kebutuhan energi dapat dipenuhi dengan mengonsumsi makanan sumber karbohidrat, protein dan lemak. Kecukupan masukan energi bagi seseorang ditandai oleh berat badan yang normal.

Cara mengetahui pertumbuhan berat badan balita dan usia sekolah dapat menggunakan KMS, sedangkan untuk mengontrol BB usia lanjut dapat menggunakan KMS usila dan orang dewasa dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan rumus sbb:

Berat Badan (kg)
IMT = ----------------------------------------------
Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)

Dari rumus tersebut disimpulakan batas ambang IMT untuk Indonesia, seperti di bawah ini:
Kategori : IMT
• Kurus Kekurangan BB tingkat berat : < 17.0
• Kekurangan BB tingkat ringan : 17.0 – 18.5
• Normal : 18.5 – 25.0
• Gemuk Kelebihan BB tingkat ringan : > 25.0 – 27.0
• Kelebihan BB tingkat berat : > 27.0
PESAN 3
MAKANLAH MAKANAN SUMBER KARBOHIDRAT SETENGAH DARI KEBUTUHAN ENERGI
Terdapat dua kelompok karbohidrat, yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana.
Makanan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-padian (beras, jagung, gandum); umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang); dan makanan lainnya seperti tepung, sagu, dan pisang. Sedangkan gula sebagai karbohidrat sederhana, tidak mengandung zat gizi lain. Konsumsi gula yang berlebih dapat mengurangi peluang terpenuhinya zat gizi lain.
PESAN 4
BATASI KONSUMSI LEMAK DAN MINYAK SAMPAI SEPEREMPAT DARI KECUKUPAN ENERGI
Lemak dan minyak yang terdapat di dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin-vitamin A, D, E, dan K, serta menambah lezatnya hidangan. Konsumsi lemak dan minyak yang paling sedikit 10% dari kebutuhan energi.
Seyogyanya menggunakan lemak dan minyak nabati, karena minyak nabati mudah dicerna oleh tubuh.
Jika seseorang mengkonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain. Akibatnya, kebutuhan zat gizi yang lain tidak terpenuhi. Dianjurkan, konsumsi lemak dan minyak dalam makanan sehari-hari tidak lbih dari 25% dari kebutuhan energy
PESAN 5
GUNAKAN GARAM BERYODIUM
Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan KIO3 (Kalium iodat) sebanyak 30-80 ppm. Sesuai Keppres No. 69 tahun 1994, semua garm yang beredar di Indonesia harus mengandung yodium. Kebijaksanaan ini berkaitan erat dengan masih tingginya kejadian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAJY) di Indonesia.

PESAN 6
MAKANLAH MAKANAN SUMBER ZAT BESI
Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Zat besi secara alamiah diperoleh dari makanan. Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan dapat menimbulkan penyakit anemia gizi atau yang dikenal dengan masyarakat sebagai penyakit kurang darah.
PESAN 7
BERIKAN ASI SAJA PADA BAYI SAMPAI 4 BULAN DAN TAMBAHKAN MP – ASI SESUDAHNYA
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi. Tidak ada satupun makanan lain yang dapat menggantikan ASI, karena gizi, aspek kekebalan asapek kejiwaan, berupa jalinan kasih sayang yang penting untuk perkembangan mental dan kecerdasan anak.
Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari ASI, maka ASI harus diberikan kepada bayi sesegera mungkin setelah dilahirkan (dalam waktu 30 menit setelah lahir), karena daya isap bayi pada saat itu paling kuat untuk merangsang produksi ASI selanjutnya.
Pada usia 0-4 bulan, bayi hanya diberi ASI saja (pemberian ASI Eksklusif), karena produksi ASI pada periode tersebut sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang yang sehat.
Kegagalan pemberian ASI eksklusif akan menyebabkan berkurangnya jumlah sel-sel otak bayi sebanyak 15-20%, sehingga menghambat perkembangan kecerdasan bayi pada tahap selanjutnya.

PESAN 8
BIASAKAN MAKAN PAGI
Makan pagi atau sarapan sangat bermanfaat bagi setiap orang. Bagi orang dewasa, makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan saat bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja. Bagi anak sekolah, makan pagi dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan menyerap pelajaran, sehingga prestasi belajar menjadi lebih baik.
Di Perancis, ada penelitian bahwa banyaknya jumlah kecelakaan lalu lintas di jalan raya terjadi akibat pengemudi yang tidak sarapan.
PESAN 9
MINUMLAH AIR BERSIH YANG AMAN DAN CUKUP JUMLAHNYA
Air minum harus bersih dan aman. Aman berarti bersih dan bebas kuman. Untuk mendapatkannya, air minum harus dididihkan terlebih dahulu.
Fungsi air dalam tubuh adalah :
• melancarkan transportasi zat gizi dalam tubuh.
• mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral dalam tubuh.
• mengatur suhu tubuh.
• melancarkan dalam proses buang air besar dan kecil.
Untuk memenuhi fungsi tersebut di atas, cairan yang dikonsumsi orang dewasa, terutama air minum, sekurang-kurangnya dua liter atau setara dengan delapan gelas setiap hari. Selain itu, mengonsumsi cukup cairan dapat mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, dan dapat menurunkan risiko penyakit batu ginjal.

PESAN 10
LAKUKAN AKTIVITAS FISIK SECARA TERATUR
Aktivitas fisik sangat bermanfaat bagi setiap orang. Karena dapat meningkatkan kebukaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuan. Seseorang yang sehat dapat melakukan aktvitas fisik setiap hari tanpa kelelahan yang berarti.

PESAN 11
HINDARI MINUM MINUMAN BERAKOHOL
Seseorang yang minum-minuman beralkohol akan sering buang air kecil sehingga menimbulkan rasa haus. Orang ini akan mengatasai rasa hausnya dengan minum minuman beralkohol lagi. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat gizi lain.

PESAN 12
MAKANLAH MAKANAN YANG AMAN BAGI KESEHATAN
Selain harus bergizi lengkap dan seimbang makanan harus juga layak konsumsi, sehingga aman bagi kesehatan. Makanan yang aman adalah makanan yang bebas dari kuman dan bahan kimia berbahaya, serta tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat.
Makanan yang tidak bertentangan dengan keyakinan atau norma agama dikenal dengan istilah “halal”.

PESAN 13
BACALAH LABEL PADA MAKANAN YANG DIKEMAS
Label pada makanan yang dikemas adalah keterangan tentang isi, jenis dan ukuran bahan-bahanyang digunakan, susunan zat gizi, tanggal kadaluwarsa dan keterangan penting lain.
Semua keterangan yang rinci pada label makanan yang dikemas sangat membantu konsumen pada saat memilih dan mengggunakan makanan tersebut, sesuai kebutuhan gizi dan keadaan kesehatan konsumen.

3. MASALAH GIZI
a. masalah gizi ibu hamil
Boleh-tidak boleh, benar-salah dan apa-bagaimana mengonsumsi makanan dan minuman kesukaan selama hamil. Kehamilan memang unik, kondisi yang dialami setiap ibu hamIl berbeda dengan ibu hamil lainnya. Bahkan, antara kehamilan pertama dengan kehamilan berikutnya. Banyak pertanyaan yang membuat penasaran para ibu, termasuk kebingungan pada soal gizi, makanan dan mengkonsumsinya.

1. Saya mual dan muntah setiap hari, apakah akan mengganggu kondisi gizi janin ?
Separuh dari ibu hamil mengalami mual dan muntah di kehamilan trimester pertama. Sebenarnya, hal ini jarang menyebabkan masalah dan tidak akan menyebabkan bayi kurang gizi. Apalagi, jika Anda mengatur pola makan dengan cara makan dalam jumlah sedikit tapi sering, mengisi perut sebelum bepergian dan tidak mengonsumsi makanan yang merangsang asam lambung, seperti yang berasa asam atau pedas.
Namun Anda perlu waspada bila mual-muntah itu jadi sangat hebat (Hiperemesis Gravidarum ), sehingga Anda tidak dapat makan dan minum apapun. Anda dapat kekurangan cairan dan gizi, begitu juga dengan sang janinnya. Bila terjadi, Anda harus dirawat dirumah sakit untuk diberi cairan infus dan obat-obatan.

2. Berapa jumlah kenaikan berat badan ideal selama hamil?
Tergantung dari berat badan Anda sebelum hamil. Anda bisa menghitungnya lewat rumus indeks masa tubuh (IMT). Pada trimester I, berat badan (BB) diharapkan naik kurang dari 2 kilogram. Pada trimester II dan III, sebaiknya kenaikan BB kurang dari 1/2 kilogram setiap minggunya. Tambahan kalori yang dibutuhkan oleh ibu hamil sepanjang kehamilan adalah 300 kalori per hari.

4. Haruskah saya minum susu khusus untuk ibu hamil?
Tidak harus. Susu biasa maupun susu khusus ibu hamil sama-sama merupakan sumber protein dan sumber kalsium yang baik untuk ibu hamil.

5. Suplemen zat besi dari dokter membuat saya sembelit. Bolehkah menggantinya
dengan makanan yang mengandung zat besi?
Ibu hamil membutuhkan zat besi sebesar 27-30 mg per hari untuk membentuk hemoglobin, yaitu komponen pengangkut oksigen dalam sel darah merah untuk menyebarkan oksigen ke seluruh sel tubuh. Jadi, zat besi sangat penting baik untuk ibu hamil maupun janinnya yang sedang berkembang. Jika suplemen zat besi membuat Anda sembelit, Anda dapat menggantinya dari makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging sapi, ikan salmon dan tuna, sayur-sayuran bewarna hijau, kacang merah dan sereal. Untuk membantu penyerapan zat besi, perlu asupan makanan dan minuman yang banyak mengandung vitamin C. Jangan lupa, untuk mengatasi sembelit, minum sedikitnya 8 gelas per hari.
6. Benarkah selama hamil tidak boleh makan sushi atau sashimi?
Isu kontaminasi merkuri yang dapat menggugurkan janin atau merusak sistem saraf janin membuat banyak ibu hamil menghindari ikan, terutama ikan mentah. Padahal, tidak ada alas an untuk menghilangkan menu ikan selama hamil. Ikan adalah sumber terbaik untuk protein dan asam lemak Omega-3. Kebutuhan protein ibu hamil adalah sekitar 60 gram per hari yang dapat dipenuhi dari 3 porsi makanan sumber protein hewani ditambah 3 porsi makanan sumber protein nabati dan 1 gelas susu. Sejauh ini belum ada rekomendasi yang pasti berapa banyak ikan yang boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, tetapi jenis ikan tertentu yang kemungkinan tinggi merkuri adalah tuna, king mackerel dan ikan pedang.

7. Bolehkah minum kopi?
Tak perlu 'memusuhi' kopi atau minuman lain yang mengandung kafein. Hanya memang harus dikurangi asupannya. Terlalu banyak mengonsumsi kafein dikhawatirkan menyebabkan keguguran di trimester pertama. Beberapa penelitian membuktikan akan terjadi peningkatan risiko abortus dan bayi lahir dengan berat badan rendah pada wanita hamil yang mengonsumsi kopi lebih dari 150 mg/hari. Selain itu kopi akan menyebabkan eksresi kalsium meningkat, padahal ibu hamil sangat membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan janinnya.
Wanita hamil disarankan untuk membatasi minum kopi tidak lebih dari 300 mg/hari. Sebagai gambaran, 1 cangkir kopi sering mengandung 200 mg kafein, dan 1 cangkir teh mengandung 100 mg kafein. Jika Anda tidak dapat lepas dari kopi siasati dengan menambah susu atau minum kopi dekafein.

8. Makan dan minum yang manis-manis, menyebabkan diabetes gestasional?
Memang tidak langsung sebagai penyebab diabetes gestasional atau diabetes yang muncul selama hamil, tapi dapat menyebabkan obesitas yang bisa menyebabkan timbulnya penyakit diabetes di kemudian hari. Gula akan membuat pankreas, yaitu organ yang mengatur gula darah, bekerja lebih keras dan akhirnya tidak bisa mengeluarkan insulin. Sebaiknya memang hindari terlalu banyak pemakaian gula pada makanan dan minuman Anda.

9. Bolehkah mengonsumsi makanan berpengawet seperti sosis atau makanan kaleng (kornet, tuna)?
Selain mengandung MSG, dalam makanan kemasan biasanya juga ditambahkan berbagai kandungan bahan tambahan kimia lain, termasuk pengawet. Tidak ada rekomendasi pasti berapa banyak makanan ini boleh dikonsumsi, karena efek pengawet maupun MSG masih kontroversi. Kalau memang khawatir, sebaiknya kurangi atau hindari makanan berpengawet dan makanan kemasan. Lebih baik konsumsi makanan segar yang diolah dengan baik.

10. Benarkan beberapa jenis keju tidak boleh dikonsumsi ibu hamil?
Benar. Keju lunak (feta, brie) atau keju yang dibuat dari susu yang tidak dipasteurisasi tidak dianjurkan dikonsumsi serta bakteri listeria yang beresiko menyebabkan bayi lahir prematur. Lebih baik, konsumsi keju masak seperti keju cheddar. wanita hamil karena mengandung bakteri salmonella
b. masalah gizi ibu menyusui
Menyusui merupakan aktivitas yang sangat penting bagi ibu maupun bayinya. Dalam proses menyusui, terjadi hubungan yang erat antara ibu dan anak. Seorang ibu, tentu ingin dapat melaksanakan aktivitas menyusui dengan nyaman dan lancar. Namun, terkadang ada hal-hal yang mengganggu kenyamanan dalam menyusui.
Berikut ini kami paparkan masalah-masalah yang sering dialami oleh seorang ibu, sehubungan dengan menyusui dan cara mengatasinya.
PAYUDARA BENGKAK
Sekitar hari ketiga atau keempat sesudah ibu melahirkan, payudara sering terasa lebih penuh, tegang, serta nyeri. Keadaan seperti itu disebut engorgement (payudara bengkak), yang disebabkan oleh adanya statis di vena dan pembuluh darah bening. Ini merupakan tanda bahwa ASI mulai banyak disekresi. Jika dalam keadaan tersebut ibu menghindari menyusui karena alasan nyeri, lalu memberi prelacteal feeding (makanan tambahan) pada bayi, keadaan tersebut justru berlanjut. Payudara akan bertambah bengkak atau penuh, karena sekresi ASI terus berlangsung, sementara bayi tidak disusukan, sehingga tidak terjadi perangsangan pada puting susu yang mengakibatkan refleks oksitosin tidak terjadi dan ASI tidak dikeluarkan.
Jika hal ini terus berlangsung, ASI yang disekresi menumpuk pada payudara dan menyebabkan areola (bagian berwarna hitam yang melingkari puting) lebih menonjol, puting menjadi lebih datar dan sukar dihisap oleh bayi ketika disusukan. Bila keadaan sudah sampai seperti ini, kulit pada payudara akan nampak lebih merah mengkilat, terasa nyeri dan ibu merasa demam seperti influenza.
Untuk mencegah terjadinya payudara bengkak, beberapa cara yang dianjurkan antara lain sebagai berikut:
• Susukan bayi segera setelah lahir, apabila keadaan memungkinkan
• Susukan bayi tanpa dijadwal (on demand atau sesuka bayi)
• Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa, bila produksi melebihi kebutuhan bayi
• Lakukan perawatan payudara pasca persalinan secara teratur
• Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih lembek, sehingga puting lebih mudah ditangkap/diisap oleh bayi
• Berikan kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit pada payudara
• Berikan kompres hangat sebelum menyusui untuk memudahkan bayi mengisap (menangkap) puting susu
• Lakukan pengurutan (massage) payudara yang dimulai dari puting ke arah payudara, untuk mengurangi peningkatan peredaran darah dan terjadinya statis di pembuluh darah dan pembuluh getah bening dalam payudara
KELAINAN PUTING SUSU
Kebanyakan ibu tidak memiliki kelainan anatomis payudara. Meskipun demikian, kadang-kadang dijumpai juga kelainan anatomis yang menghambat kemudahan bayi untuk menyusui. Misalnya, puting susu datar atau puting susu terpendam (tertarik ke dalam). Disamping kelainan anatomis, kadang dijumpai pula kelainan puting yang disebabkan oleh suatu proses, misalnya tumor.
Puting susu datar yaitu, apabila areola dijepit antara jari telunjuk dan ibu jari di belakang puting, puting yang normal akan menonjol keluar, bila tidak, berarti puting datar. Ketika menyusui puting menjadi lebih tegang dan menonjol karena otot polos puting berkontraksi. Meskipun demikian, pada keadaan puting datar akan tetap sulit ditangkap/diisap oleh mulut bayi.
Puting susu terpendam (tertarik ke dalam) yaitu, jika sebagian atau seluruh puting susu tampak terpendam atau masuk ke dalam areola, atau tertarik ke dalam. Hal ini karena ada sesuatu di bawahnya yang menarik puting ke dalam, misalnya tumor atau penyempitan saluran susu. Kelainan puting tersebut seharusnya sudah dapat diketahui sejak hamil atau sebelumnya, sehingga dapat diperbaiki dengan meletakkan kedua jari telunjuk atau ibu jari di daerah payudara, kemudian dilakukan pengurutan menuju ke arah berlawanan. Perlu diketahui, tidak semua kelainan tersebut dapat dikoreksi dengan cara tersebut. Untuk itu, ibu menyusui dianjurkan untuk mengeluarkan ASI-nya dengan manual (tangan) atau pompa, kemudian diberikan pada bayi dengan sendok/pipet/gelas.
PUTING SUSU NYERI DAN PUTING SUSU LECET
Puting susu nyeri pada ibu menyusui, biasanya terjadi karena beberapa sebab sebagai berikut:
• Posisi bayi saat menyusu yang salah. Yaitu puting susu tidak masuk ke dalam mulut bayi sampai pada areola, sehingga bayi hanya mengisap pada puting susu saja. Hisapan atau tekanan terus-menerus hanya pada tempat tertentu akan menimbulkan rasa nyeri waktu diisap, meskipun kulitnya masih utuh
• Pemakaian sabun, lotion, cream, alkohol dan lain-lain yang dapat mengiritasi puting susu
• Tali lidah (frenulum linguae) bayi pendek, sehingga menyebabkan bayi sulit mengisap sampai areola dan isapan hanya pada putingnya saja
• Kurang hati-hati ketika menghentikan menyusu (mengisap)
• Puting susu nyeri, biasanya dapat disembuhkan setelah memperhatikan tehnik menyusui yang benar, khususnya letak puting dalam mulut bayi. Yaitu bibir bayi menutup areola, sehingga tidak nampak dari luar, puting di atas lidah bayi, areola di antara gusi atas dan bawah
Untuk menghindari puting susu nyeri atau lecet, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
• Tidak membersihkan puting susu dengan sabun, alkohol, lotion, cream, dan obat-obat yang dapat mengiritasi
• Sebaiknya selesai menyusukan untuk melepaskan hisapan bayi, tekanlah dagu bayi atau pijit hidungnya, atau masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke mulut bayi
• Ibu dianjurkan tetap menyusui bayinya mulai dari puting yang tidak sakit serta menghindari tekanan lokal pada puting dengan cara merubah-rubah posisi menyusui. Untuk puting yang sakit dianjurkan mengurangi frekuensi dan lamanya menyusui
Apabila dengan tindakan tersebut di atas puting tetap nyeri, sebaiknya dicari sebab-sebab lain, misalnya moniliasis. Puting susu lecet/luka akan memudahkan terjadinya infeksi pada payudara (mastitis).


SALURAN SUSU TERSUMBAT
Saluran susu tersumbat (obstructive duct), adalah suatu keadaan terjadinya sumbatan pada satu atau lebih saluran susu yang disebabkan oleh tekanan jari waktu menyusui, atau pemakaian BH yang terlalu ketat. Hal ini juga dapat terjadi karena komplikasi payudara bengkak yang berlanjut, yang mengakibatkan kumpulan ASI dalam saluran susu tidak segera dikeluarkan sehingga merupakan sumbatan. Sumbatan ini, pada wanita yang kurus dapat terlihat dengan jelas sebagai benjolan yang lunak pada perabaannya.
Untuk mengatasi terjadinya saluran susu tersumbat (obstructive duct), ada beberapa hal yang dianjurkan:
• Sebaiknya ibu melakukan perawatan payudara setelah melahirkan dengan teratur, agar tidak terjadi stasis dalam payudara yang mengakibatkan terjadinya radang payudara (mastitis)
• Gunakan BH dengan desain menopang (menyangga), bukan menekan payudara
• Keluarkan ASI setiap kali selesai menyusui bila payudara masih terasa penuh
Sumbatan saluran susu ini harus segera diatasi, karena dapat berlanjut menjadi radang payudara. Untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak pada payudara, dapat diberikan kompres hangat dan dingin. Yaitu kompres hangat sebelum menyusui dengan tujuan mempermudah bayi mengisap puting susu, dan kompres dingin setelah menyusui untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak pada payudara.
RADANG PAYUDARA
Radang payudara (mastitis) adalah infeksi yang menimbulkan reaksi sistemik (seperti demam) pada ibu. Hal ini biasanya terjadi pada 1-3 pekan setelah melahirkan dan sebagai komplikasi saluran susu tersumbat. Keadaan ini, biasanya diawali dengan puting susu lecet/luka. Gejala-gejala yang bisa diamati pada radang payudara, antara lain kulit nampak lebih merah, payudara lebih keras serta nyeri, dan berbenjol-benjol.
Untuk mengatasi hal tersebut, ibu dianjurkan agar tetap menyusui bayinya, supaya tidak terjadi stasis dalam payudara yang cepat menyebabkan terjadinya abses. Ibu perlu mendapatkan pengobatan (antibiotika, antipiretik/penurun panas, dan analgesik/pengurang nyeri), serta banyak minum dan istirahat untuk mengurangi reaksi sistemik (demam).
Bilamana mungkin, ibu dianjurkan melakukan senam laktasi (senam menyusui). Yaitu menggerakkan lengan secara berputar, sehingga persendian bahu ikut bergerak ke arah yang sama. Gerakan demikian ini akan membantu memperlancar peredaran darah dan limfe di daerah payudara, sehingga statis dapat dihindari. Yang berarti dapat mengurangi kemungkinan terjadinya abses payudara.
ABSES PAYUDARA
Kelanjutan/komplikasi dari radang payudara akan menjadi abses. Hal ini disebabkan oleh meluasnya peradangan dalam payudara tersebut, dan menyebabkan ibu tampak lebih parah sakitnya, payudara lebih merah mengkilap, benjolan tidak sekeras seperti pada radang payudara (mastitis), tetapi tampak lebih penuh/bengkak berisi cairan. Bila payudara seperti ini, maka perlu segera diperiksakan ke dokter ahli supaya mendapat tindakan medis yang cepat dan tepat. Mungkin perlu dilakukan tindakan insisi untuk drainase, pemberian antibiotik dosis tinggi dan anlagesik.
Ibu dianjurkan banyak minum dan istirahat. Bayi dihentikan untuk menyusui sementara waktu pada payudara sakit, dan setelah sembuh dapat disusukan kembali. Jadi, bayi tetap bisa menyusui pada payudara yang sehat tanpa dijadwal (sesuka bayi).
AIR SUSU IBU KURANG
Banyak di kalangan para ibu yang mengira, bahwa mereka tidak mempunyai cukup banyak ASI untuk bayinya, sehingga keinginan untuk menambah susu formula atau makanan tambahan sangat besar. Dugaan makin kuat apabila bayi sering menangis, ingin selalu menyusu pada ibunya dan terasa kosong/lembek meskipun produksi ASI cukup lancar.
Menilai kecukupan ASI, sebenarnya bukan dari hal tersebut, tetapi terutama dari berat badan bayi. Apabila ibu mempunyai status gizi yang baik, cara menyusui benar, secara psikologis percaya diri akan kemauan dan kemampuan untuk bisa menyusui bayinya serta tidak ada kelainan pada payudaranya, maka akan terjadi kenaikan berat badan pada 4-6 bulan pertama usia bayi. Untuk mengetahui tingkat kenaikan berat ini, dapat dilihat, misalnya dari KMS (Kartu Menuju Sehat) yang diisi setiap kali penimbangan di Posyandu. Apabila tidak terjadi kenaikan berat badan bayi sesuai dengan usianya, biasanya hal ini disebabkan oleh jumlah ASI yang tidak mencukupi, sehingga diperlukan tambahan sumber gizi yang lain.
BAYI BINGUNG PUTTING
Istilah bingung puting dipakai untuk menggambarkan keadaan bayi yang mengalami nipple confusion, karena diberi susu formula dalam botol bergantian dengan menyusu pada ibu. Mekanisme menyusu dan minum dari botol sangat berlainan. Untuk menyusui bayi memerlukan usaha yang “lebih” dari minum susu dari botol.
Saat menyusu pada ibu, bayi mempergunakan otot-otot pipi, gusi, palatum durum (langit-langit) dan lidah untuk menarik dan mengurut puting serta areolanya untuk membentuk suatu “dot”, kemudian ditekan oleh gusi atas dan bawah, sehingga sinus laktiferus tertekan dan keluarlah ASI. Selanjutnya, dengan gerakan yang teratur ASI diisap dan ditelan. Tidak demikian ketika bayi mendapat minuman dari botol, sebab dot mempunyai lubang, sehingga tanpa berusaha keras bayi dapat menelan susu karena susu dapat terus keluar tanpa diisap.
Oleh sebab itu, kenapa bayi yang terbiasa minum dari botol (dot) akan sulit dan enggan menyusu dari ibunya. Ibu yang menggunakan botol dan dot, biasanya beralasan produksi ASI-nya kurang, atau ibu sakit, misalnya payudaranya bengkak, puting susu nyeri atau lecet dan sebagainya.
Tanda-tanda bayi bingung putting, di antaranya, bayi mengisap puting seperti mengisap dot, waktu menyusu, bayi mengisapnya terputus-putus atau tersendat-sendat, atau bayi menolak menyusu ibu.
Untuk mengatasi hal-hal yang bisa mencegah terjadinya bingung putting, perlu dilakukan langkah-langkah: ibu harus mengusahakan agar bayi hanya menyusu pada ibu saja, ibu harus menerapkan cara menyusui yang benar, ibu sebaiknya menyusui bayi tanpa dijadwal (sesuka bayi), ibu perlu lebih sabar dan lebih telaten ketika menyusui bayi, sebaiknya ibu melaksanakan perawatan payudara setelah melahirkan secara sistemik dan teratur.

BAYI ENGGAN MENYUSUI
Bayi enggan menyusu perlu mendapat perhatian secara khusus terutama terhadap bayi dengan gumoh, diare, mengantuk, kuning, dan kejang-kejang. Bayi dengan gejala tersebut perlu dibawa ke dokter ahli untuk mendapatkan tindakan medis.
Selain itu, masih ada penyebab lain bayi enggan menyusu antara lain :
• Hidung tertutup lendir atau ingus karena pilek sehingga sulit mengisap/bernafas
• Bayi dengan sariawan/moniliasis, nyeri untuk mengisap
• Terlambat dimulainya menyusu waktu di Rumah Sakit karena tidak dirawat gabung antara ibu dan anak
• Bayi ditinggal lama karena ibu sakit atau bekerja
• Bayi juga mendapat susu dari botol selain dari menyusu ibunya
• Bayi dengan prelacteal feeding atau mendapatkan makanan tambahan terlalu dini
• Tehnik menyusui ibu yang salah
• ASI kurang lancar atau terlalu deras (memancar)
• Bayi dengan frenulum linguae (tali lidah) pendek / short tongue tie
Penanggulangan Bayi Enggan Menyusu Sebagai Berikut:
• Apabila bayi pilek, ibu diajarkan cara membersihkan lubang hidung
• Berikan pengobatan bila mulut bayi sakit sariawan/moniliasis
• Berikan lebih banyak kesempatan kepada ibu untuk merawat bayinya sendiri agar lebih mengenal sifat/cirinya
• Ibu perlu tahu tehnik menyusu yang benar
• Sebaiknya ibu tidak memberi prelacteal feeding (makanan tambahan) yang terlalu dini pada bayi
• Apabila ASI keluar terlalu deras/memancar, keluarkan ASI sedikit sebelum menyusu baru kemudian bayi disusukan dengan posisi agak tegak/berdiri
• Bila ASI kurang lancar, sebaiknya menyusui lebih lama dan lebih sering (sesuka bayi) serta pada waktu menyusui posisi kepala bayi lebih didekatkan pada payudara, tangan ibu menahan kepala bayi agar tetap pada posisinya. Dengan begitu, ASI bisa keluar lebih sempurna
• Tindakan operatif pada frenulum linguae yang pendek
BAYI SERING MENANGIS
Menangis merupakan cara bayi berkomunikasi, sehingga bila bayi sering menangis pasti ada penyebabnya. Kita perlu mencari penyebabnya agar dapat diambil tindakan tepat. Penyebabnya, bisa karena bayi lapar, takut, kesepian, bosan, popok basah/kotor, atau karena sakit.
Delapan puluh persen dari penyebab tersebut di atas, dapat ditanggulangi dengan menyusukan bayi dengan tehnik yang benar. Di samping itu, tentu saja dengan mengatasi sebab-sebabnya, seperti mengganti popok yang basah, membelai bayi supaya tenang, dan membawanya ke dokter jika memerlukan penanganan karena sakitnya.
Dua pekan pertama sesudah melahirkan merupakan hari-hari yang perlu mendapatkan perhatian, pengawasan serta dukungan dalam hal menyusui. Ini penting, sebab banyak masalah sehubungan dengan menyusui yang dapat dideteksi dini, dicegah dan ditanggulangi agar tidak menjadi penyulit atau penyebab terjadinya kegagalan menyusui. Dengan mengetahui masalah-masalah yang biasa terjadi saat menyusui, insya Allah para ibu tidak panik lagi dan dapat menghadapinya dengan baik.




4. KARAKTERISTIK MENU DAN CONTOH MENU SEHARI LENGKAP
5 Menu Santap Sehat Setiap Hari

Hampir semua orang sudah tahu tentang pola makan yang sehat. Namun mengelola menu santap sehat setiap hari masih sulit dilakukan, terutama karena harus mengeluarkan budget yang lebih banyak.
Nah, berikut ini sejumlah ahli menyarankan 5 diet sehat harian yang berbiaya murah dan mudah untuk dilaksanakan.
01. Sayuran Hijau
Sayuran hijau yang kebanyakan bersumber dari daun tetumbuhan merupakan
santapan yang paling kaya akan nutrisi, seperti folate, Vitamin A dan C, yang bisa menurunkan resiko serangan kanker. Cukup satu cangkir jus dedaunan hijau setiap hari sudah bisa mencegah diabetes dan tekanan darah tinggi.
02. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan merupakan salah satu bahan nabati yang dikenal kaya
akan kandungan serat alaminya. Jenis almonds, cashew, dan walnut sangat
direkomendasikan para ahli gizi. serat sangat memabntu proses pencernaan, mencegah serangan rasa lapar dan keinginan untuk mengemil di luar jam makan.
03. Bawang
Sejumlah studi menunjukkan bahwa mengonsumsi jenis bawang secara
teratur setiap hari bisa mencegah gejala asma dan resiko terkena kanker
pencernaan. KOnsumsi bawang bisa dilakukan dengan menyertakannya
sebagai bumu pada sup atau jenis makanan lain, dengan catatansemakin
banyak bawangnya semakin baik bagi kesehatan asal tidak terlalu
berlebihan!
04. Padi-padian
Bahan makan jenis padia-padian seperti beras dan gandum sangat baik
bagi tubuh. KOnumsi jenis padi-padian bisa menghempang timbunan lemak
di tubuh.
05. Yogurt
Jadikanlah yogurt sebagai santapan rutin harian karena ia sangat membantu fungsi pencernaan. Namun bukan yogurt sembarang yogurt, melainkan pastikan ia mengandung probiotik dan VItamin D yang bisa mencegah osteoporosis sebelum waktunya.
Walau penelitian ini dilakukan di Eropa dan Amerika, bukan berarti saran rekomendasi ini hanya berlaku di kawasan negara barat saja, ia juga berlaku bagi seluruh penduduk dunia!*


1. MENYUSUN MENU SEIMBANG UNTUK IBU HAMIL
Dalam menyusun menu harus memperhatikan factor-faktor :
a. Kebutuhan energy dan zat gizi khususnya protein dan micronutrient seperti Fe, vitamin C, Ca, dll.
b. Pemilihan jenis bahan makanan dan pengolahannya sesuaikan dengan keluhan ibu
c. Bentuk makan dan frekkuensi makan sesuaikan dengan keluhan subjektif ibu, misalnya harus diberikan dalam porsi kecil ( 300-400 kalori) dengan frekuensi 7-8 kali makan
d. Pertimbangkan bahwa menu yang disusun juga merupakan media untuk memberikan penyuluhan tentang gizi yang baik untuk ibu hamil.

CONTOH MENU UNTUK IBU HAMIL


PAGI :
Nasi putih
Daging bumbu semur
Tahu goreng
Tumis kacang panjang + tauge
Teh manis
Jam 10.00 : kacang hijau

SIANG
Nasi putih
Ikan goring
Tempe bacem
Sayur asem
Susu
Jam 16.00 : buah pisang

MALAM
Nasi putih
Pepes ayam
Tempe goring
Sayur bening
Buah papaya
Air putih

KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN IBU HAMIL
NAMA BAHAN BERAT ( GRAM ) URT
PAGI ;
Beras
Daging sapi
Tahu
Minyak
Kacang panjang
Tauge
Teh sari wangi
Gula pasir
Jam 10.00 kacang hijau
Gula pasir
susu
200 gr
50 gr
50 gr
25 gr
50 gr
50 gr
10 gr
10 gr
50 gr
15 gr
20 gr
5 mangkok nasi sdg
2 ptg sdg
1 ptg sdg
2 ½ sdm
½ gls
½ gls
1 sashet
1 sdm
5 sdm
1 1/2 sdm
2 sdm


NAMA BAHAN BERAT ( GRAM ) URT
SIANG
Beras
Ikan tongkol
Minyak
Tempe kedelai
Labu siam
Bayem
Susu
Gula pasir
Jam 16.00 : pisang ambon
200 gr
50 gr
25 gr
25 gr
50 gr
50 gr
20 gr
10 gr
100 gr
5 mangkok nasi sdg
1 ptg sdg
2 ½ sdm
1 ptg sdg
½ gls
½ gls
2 sdm
1 sdm
1 ptg sdg


NAMA BAHAN BERAT ( GRAM ) URT
MALAM
Beras
Ayam kampung
Minyak
Tempe kedelai
Jagung muda
Bayam
pepaya

200 gr
50 gr
25 gr
25 gr
50 gr
50 gr
100 gr
5 mangkok nasi sdg
1 ptg sdg
2 ½ sdm
1 ptg sdg
½ gls
½ gls
2 iris sdg



2. MENYUSUN MENU UNTUK IBU MENYUSUI
Menyusun menu sehari sesuai perhitungan ( factor-faktor yang perlu diperhatikan dan analisis energy dan zat gizinya ).
• Kebutuhan karbohidrat : 50-70 % : dari total energy
• Kebutuhan protein : 10-15 % dari total energy
• Kebutuhan lemak : 20-35 % dari total energy.
• Penambahan energy dan zat-zat gizi
• Factor-faktor yang perlu diperhatikan :
i. Dalam menghitung kebutuhan energy perhatikan tingkat aktifitas ( sesuai dengan aktifitas ibu sehari-hari ). Dalam menyusun menu untuk ibu menyusui yaitu : seimbang, tidak ada pantangan makanan ( kecuali ibu memang alergi bahan makanan tertentu ), mudah cerna dan tidak terlalu merangsang pencernaan .


CONTOH MENU UNTUK IBU MENYUSUI


PAGI :
Nasi putih
Pepes ikan
Tempe goreng
Oseng-oseng kangkung
Pisang
Air putih
Jam 10.00 : susu

SIANG
Nasi putih
Telur bb bali
Tempe bacem
Sayur bening
pepaya
teh manis
Jam 16.00 : kacang hijau

MALAM
Nasi putih
Semur daging
Tempe bb tomat
Tumis bayam + labu siam
Buah pisang
susu

KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN IBU MENYUSUI
NAMA BAHAN BERAT ( GRAM ) URT
PAGI ;
Beras
Pindang ikan
Tempe kedelai
Minyak
kangkung
pisang ambon
Jam 10.00
susu
Gula pasir

200 gr
50 gr
25 gr
25 gr
100 gr
100 gr

20 gr
10 gr
5 mangkok nasi sdg
1 ptg sdg
1 ptg sdg
2 ½ sdm
1 gls
1 buah

2 sdm
1 sdm


NAMA BAHAN BERAT ( GRAM ) URT
SIANG
Beras
telur
Minyak
Tempe kedelai
Jagung muda
Bayam
pepaya
teh
gula pasir
Jam 16.00 :
kacang hijau
gula pasir
susu
200 gr
50 gr
15 gr
25 gr
50 gr
50 gr
100 gr
10 gr
10 gr

50 gr
15 gr
20 gr
5 mangkok nasi sdg
1 butir
1 ½ sdm
1 ptg sdg
½ gls
½ gls
2 iris sdg
1 sashet
1 sdm

5 sdm
1 ½ sdm
2 sdm



NAMA BAHAN BERAT ( GRAM ) URT
MALAM
Beras
Daging sapi
Tempe kedelai
minyak
Bayam
Labu siyam
Susu
Gula pasir
200 gr
50 gr
25 gr
10 gr
50 gr
50 gr
20 gr
10 gr
5 mangkok nasi sdg
2 ptg sdg
1 ptg sdg
1 sdm
½ gls
½ gls
2 sdm
1 sdm

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
• Bagi makhluk hidup tidak terkecuali, makanan yang bergizi sangat penting bagi kesehatannya. Makanan dapat menyebabkan kita sehat, makanan juga dapat menyeababkan kita sakit, tetapi dengan makanan pula kita dapat menyembuhkan penyakit.
• Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
• Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila gtatus gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil.
• Ibu hamil memerlukan makanan yang bermutu, tidak berlebihan dan kekurangan. Keinginan atau selera dari ibu hamil belum tentu sesuai dengan kebutuhan tubuh ibu dan si anak sehingga dibutuhkan menu makanan yang seimbang. Menu seimbang adalah menu yang semua zat gizinya dibutuhkan tubuh setiap hari. Zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh jumlahnya tidaklah sama, ada yang dibutukhkan dalam jumlah yang sedikit dan ada pula yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Dalam menu seimbang, perbandingan antara karbohidrat, protein, dan lemak dalam menu harian harus senantiasa sesuai dengan kebutuhan tubuh.
• Pada saat menyusui selain dibutuhkan tambahan energy dan zat-zat gizi dibutuhkan pula lebih banyak cairan, oleh karena itu dianjurkan untuk minum 8-12 gelas sehari, yang bisa didapat dari air putih, susu (untuk tambahan protein) dan sari buah ( untuk tambahan vitamin C). sayuran dianjurkan yang berkuah serta memperbanyak makan buah-buahan. Selama menyusui ibu dianjurkan pula untuk menambah konsumsi kalsium dan zat besi, mengingat dalam ASI terdapat kandungan kalsium dan zat besi yang tinggi.
• Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan. Demikian juga Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya

SARAN

• Dalam memenuhi kebutuhan gizi, baik pada anak maupun ibu, menu yang disusun harus beragam. Hal ini dilakukan karena tidak ada satu pun makanan yang mengandung seluruh zat gizi (perfect), sehingga diperlukan suatu modifikasi agar kebutuhan antar kandungan zat gizi dapat saling melengkapi (komplementer). Keadaan ini secara tidak langsung bersandar pada PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang) yang digaungkan oleh Departemen Kesehatan RI beberapa waktu lalu.
• Pada faktanya, masih banyak ibu hamil maupun ibu yang menyusui yang belum memahami akan pentingnya gizi. Sebenarnya hal ini terjadi karena belum adanya pemahaman atau bahkan minat terhadap pencarian informasi terkait hal ini. Padahal jika mereka ingin mencari, sangat banyak informasi yang bisa didapat. Dalam tindakan persuasif ini seorang sarjana ahli gizi menjadi perlu terjun ke lapangan atau sekedar memberi himbauan kepada personal.
• Dari rancangan suatu program baik PUGS sampai MDGs (Millenium Development Goals), kesemuanya memiliki misi untuk membangun sebuah generasi yang unggul. Namun akan lebih baik jika semua misi tersebut dibalut dalam sebuah kerangka yang baik, yang pada akhirnya sarjana ahli gizi memiliki peranan penting di dalamnya.
• Pada akhirnya pentinglah artinya sepenggal kalimat yang berbunyi: ‘Wanita itu tiang negara, apabila wanita itu baik maka baiklah negara itu dan apabila wanita itu rusak, maka rusaklah negara itu’ menjadi suatu parameter keunggulan wanita dalam mendidik manusia-manusia unggulan. Kelak di kemudian hari semua didikan tersebut akan menjadi pemimpin umat di dunia ini.
• Makanlah makanan yang beraneka ragam agar kebutuhan gizi ibu hamil dan ibu menyusui dapat terpenuhi, baik terhadap ibunya maupun si janin.
• Sebaiknya ibu hamil dan ibu menyusui memperhatikan kebutuhan menu yang dianjurkan.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.
Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta, 2005.
Moehji, S. Ilmu Gizi. Jilid I. Bhatara Karya Pustaka, Jakarta, 1982.
Supariasa, I. Penilaian Status Gizi. EGC, Jakarta, 2002.
Auliana, R. Gizi Dan Pengolahan Pangan. Mitra Gama Widya, Jakarta, 1999.
Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat. Buku Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Jakarta, 2002.
Hananto, W. Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil, Dan Menyusui Dengan Bahan Makanan Lokal. Sagung Seto, Jakarta, 2002.
Soekirman. Perlu Paradigma Baru Untuk Menanggulangi Masalah Gizi Makro Di Indonesia. Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), 2000.
docstoc.com/docs/16106147/Gizi-ibu-hamil diunduh 21 Mei 2010, 09:30 PM
lenteraimpian.wordpress.com/2010/03/17/gizi-seimbang-ibu-hamil diunduh 22 mei 2010, 12:21 AM
Wiryo, H. 2002. Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil dan Menyusui dengan Bahan Makanan Lokal. Jakarta: Sagung Seto.
www.gizi.net.

Majalah As-Sunnah Edisi 04//Tahun XI/1428H/2007M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016] (dr. Avie Andriyani, Sumber: Manajemen Laktasi, Depkes).
ok semoga ada mafaatnya kawan :
my facebook :
klik

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...