Kompetitor adalah Lawan atau Kawan Bisnis Kita?

“Saya kapok dibohongin anak kecil”, itulah yang diucapkan dalam iklan operator kartu A* untuk menyindir iklan *L yang diperankan oleh Baim. Banyak pebisnis yang memiliki pandangan bahwa kompetitor adalah musuh yang harus diawasi gerak-geriknya (market sistem ataupun produknya), disaingi (bahkan persaingan yang tidak sehat dan ilegal pun dilakukan), hingga menjatuhkan kompetitor agar bisnis kita sendiri aman berada di garis depan merupakan kebanggaan beberapa pebisnis. Apakah Anda juga memiliki pandangan yang sama seperti di atas? Mungkin cara-cara seperti itu masih sering dilakukan oleh kita, kompetitor kita, atau pebisnis lain di sekitar kita.

Namun kalau kita memperhatikan perkembangan sistem yang terjadi dalam dunia bisnis akhir-akhir, pemikiran atau pandangan tersebut bisa dibilang sudah usang atau tidak jamannya lagi kita saling ‘sikut-sikutan’ atau ‘jegal-jegalan’ dengan kompetitor kita. Kompetitor bukanlah musuh terbesar bagi bisnis kita. Dengan adanya kompetitor, kita dapat berbisnis secara kompetitif, dapat bersaing secara sehat, menunjukkan jati diri (image) dan karakter yang unik dari bisnis yang kita jual. Sadarkah Anda bahwa web Anda merupakan salah satu jati diri bisnis Anda? Ingatlah sebuah statement ini, “Tanpa kompetitor tidak ada dinamika dan sinergi dalam dunia bisnis”.

Kalau kita perhatikan, ambil contoh, Facebook dan Twitter. Keduanya sama-sama merupakan situs media social networking, sehingga bisa dibilang Facebook adalah kompetitor Twitter, begitu juga sebaliknya. Namun kalau kita perhatikan dengan seksama, mereka tetap bersaing secara sehat. Bahkan mereka bisa saling menjalin hubungan kerja sama yang baik (buktinya di situs facebook ada link http://www.facebook.com/twitter, begitu juga sebaliknya http://twitter.com/facebook). Contoh lain Yahoo dan Bing. Seperti kita ketahui mereka sama-sama menggeluti dunia search engine. Namun mereka dapat tetap menjalin hubungan kerja sama yang baik satu sama lain, salah satunya mereka ingin menjadi top search engine, menyaingi google (tentunya persaingan yang sehat). Yang terakhir, Smart dan Fren, keduanya operator CDMA. Tapi kita tentu tahu belakangan ini ada HP dengan nama SmartFren. Itulah hasil kerja sama antara kedua operator CDMA tersebut.

Bagaimana dengan bisnis kita dan hubungan kita dengan kompetitor? Sebelum bekerja sama dengan kompetitor, tentunya kita sudah harus memiliki jati diri yang jelas dan tegas, agar kita tidak larut dalam hubungan kerja sama itu. Jati diri tersebut dapat dimulai dari web yang Anda miliki. Web Anda harus memiliki perbedaan dengan web lain (desain yang unik dan sesuai karakter bisnis Anda, khususnya desain logo, dan penggunaan dominasi warna), terutama web kompetitor. Web Anda juga tidak dapat dibiarkan begitu saja (seperti yang telah dijelaskan pada blog sebelumnya), infonya harus terus di update. Termasuk juga pelayanan yang Anda berikan melalui fasilitas online status messenger. Akun messenger setidaknya selalu online saat jam buka toko Anda. Setelah online, sebaiknya Anda juga dapat merespon dengan cepat dan tanggap orang-orang yang bertanya melalui chat ataupun email. Buatlah web yang Anda miliki dapat menjawab kebutuhan pelanggan, terutama di jaman serba online ini.

Mari kita berbisnis yang sehat, meskipun masih banyak kompetitor lain yang menggunakan pola pikir lama (seperti di awal tadi – daripada bersaing secara tidak sehat, lebih baik kita upgrade kapasitas bisnis kita sendiri), namun pelanggan kita tentunya dapat melihat dan menilai sendiri manakah yang dapat mereka percayai. Karena tidak bisa dipungkiri kalau saat ini pelanggan selain membutuhkan kualitas produk, mereka juga mencari kualitas pelayanan dan kualitas hubungan dengan penjual. Ketika kompetitor meniru apa yang Anda lakukan, jangan cemas, karena hal itu menandakan bahwa bisnis Anda selangkah lebih maju dari mereka (orang hanya akan meniru apa yang baik dan yang ada di depan).

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...