Perkembangan Islam di Asia Barat

Agama Islam datang dari nabi Muhammad yaitu dari kota Makkah yaitu dari negara Arab Saudi. Nabi Muhammad lahir di kota Makkah pada tahun 570 M, ia termasuk suku Qurais yaitu suku yang mempunyai kedudukan terhomat, karena sudah turun-temurun diserahi tugas mengawasi dan memelihara ka’bah, pusat pemujaan bangsa Arab pada zaman dahulu yang sekarang menjadi tempat peribadatan umat Islam di seluruh dunia. Agama Islam sangat berkembang di negeri Arab yang di bawa oleh nabi Muhammad, kemudian di sebarkan oleh khulafaur rasyidin yaitu pada kalifah Abu Bakar Ash Sidiq, Umar Bin Khattab, Ustman Bin Affan, dan Ali Bin Abi Thalib serta disebar luaskan pada pemerintahan Bani Umayyah dan Bani Abasiyyah. Perkembangan agama Islam di Asia Barat datang dari negara Arab Saudi yang kemudian menyebar keseluruh dunia yang kemudian sampai ke negara Indonesia.

Pada waktu Muhammad dilahirkan, ayahnya yang bernama Abdullah telah meninggal dunia bahkan ibunya Aminah tidak lama mengasuh anknya karena enam tahun kemudian beliau juga meninggal dunia. Muhammad lalu di asuh oleh kakeknya Abdul-al-Muttalib. Dua tahun kemudian kakeknya meninggal dan kemudian Muhammad diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Talib.

Hidup nabi Muhammad tiada berbeda dari anak-anak lain dewasa ini. Pekerjaan seharinya ialah menggembala ternak. Katika berumur 12 tahun Muhammad mengikuti pamannya pergi berdagang ke Suria. Dalam usia 25 tahun Muhammad berkenalan dengan seorang janda kaya yang bernama Khadijah yang menerima Muhammad untuk menjalankan dagangnya dengan kafilah. Hubungan ini segera disusul oleh perkawinan, meskipun umur mereka jauh berbeda. Khadijah berusia 40 tahun atau 25 tahun lebih tua dari Muhammad.

peta kota makkah
Gambar : Peta Kota Makkah


Pada suatu malam gasal tanggal 17 bulan ramadhan tahun 610 M, sewaktu Muhammad sedang menyendiri di Gua Hira, datang Malaikat Jibril kepadanya dengan membawa wahyu yang pertama yaitu surat Al-Alaq. Dengan turunnya ayat ini maka Muhammad menjadi Rasul Allah. Menurut ajaran yang dibawa Nabi Muhammad kepada tiap-tiap golongan umat pada satu-satu masa Tuhan telah mengirimkan utusanya yang terpilih dari golongan itu sendiri guna menyampaikan firmannya yang memberi bimbingan kepada jalan Tuhan. Demikianlah telah datang nabi Muasa A.S kepada umat yahudi, nabi Isa A.S kepada umat Kristen. Maka kini datanglah Nabi Muhammad SAW, tetapi bukan kepada umat Arab saja, melainkan sebagai Rasul penutup dan untuk seluruh umat manusia. Oleh sebab itu agamanya membenarkan akan ajaran segera rasul-rasul Tuhan yang terdahulu.


A. KHULAFAUR RASYIDDIN

1. Abu Bakar Ash Sidiq (632-634 M)
Dalam pemerintahan Abu Bakar hanya dua tahun lamanya itu Islam sangat diperkuat kedudukannya. Pertama-tama Abu Bakar berusaha untuk mengumpulkan semua wahyu Tuhan, yang selama nabi Muhammad SAW hidup hanya berupa hafalan dan tulisan ayat-ayat yang lepas saja dan tersebar letaknya.

Usaha pengumpulan ini ditugaskan kepada Zaid bin Tsabit. Dalam pemerintahan Abu Bakar ada beberapa yang dikerjakan antara lain :

a.Riddat atau menaklukan orang yang murtad.
b.Pemberantasan nabi-nabi palsu.
c.Perluasan daerah sampai ke Mesopotamia dan Persia.


2. Umar Bin Khattab (634-644 M)
Pemerintahan Umar menambah perkembangan baru di dalam kedudukan agama Islam. Tindakan-tindakan Umar antara lain :

a.Mengadakan tarikh atau tahun Islam. Agama Islam tadinya belum mempunyai atau tahun sendiri. Maka tindakan Umar sangtlah bermafaat bagi umatnya.

b.Perlusan daerah. Usaha Umar memperluas daerahnya antara lain : Siria, Palestina, Armenia, Daerah Laut Kaspia, Mesir dan sebagian besar pantai Utara Afrika.


3. Utsman Bin Affan (644-656 M)
Ustman terpilih oleh dewan khalifah karena ia adalah salah seorang dari orang-orang pertama masuk Islam. Adapun peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama pemerintahan Ustman adalah:

a.Membukukan Al-Qur’an. Dalam membukukan Al-Qur’an ini Zaid bin Tsabit yang memegang peranan penting.

b.Perluasan daerah. Dari Persia ke utara dan ke Timur sampai ke batas India dan dari Mesir ke Barat untuk merebut berbagai daerah di sekitar Laut Tengah.

c.Mesir memberontak terhadap khalifah Ustman karena tidak puas terhadap pemerintahannya.


4. Ali Bin Abi Thalib (656-661 M)
Ali di angkat sebagai khalifah karena terbunuhnya Ustman. Pada pemerintahan Ali ibu kota di pindah ke Kufa. Pada khalifah Ali banyak mendapatkan perlawanan dari antara lain dari Aisyah dan perlawanan dari kaum Umayyah. Sewaktu Ali mendengar bahwa Muawiyyah akan berontak ia segera membawa laskarnya ke Syria. Pada tahun 657 M terjadilah pertempuran di Siffin selama tujuh hari.

Adapun akibat dari perang tersebut adalah :

a.Ada dua khalifah yaitu khalifah Ali bin Abithalib dan khalifah Muawiyyah.
b.Timbul golongan Kharijiyah.
c.Ali terbunuh dalam peperangan.


B. DINASTI UMAYYAH DAN DINASTI ABASIYYAH

1. Pemerntahan Bani Umayyah (661-750 M)
Dengan meninggalnya Ali maka dapat dikatakan kekuasaan berada dalam tangan Muawiyyah sepenuhnya, dan mulailah pemerintahan Umayyah. Pemerintahan Muawiyyah berjalan lancar, memang Muawiyyah terkenal sebagai orang yang sungguh-sungguh cakap memerintah dari keadaan yang kacau terbentuklah masyarakat Islam yang teratur, tentram. Ia dapat menanam disiplin yang keras. Pemerintahan Umayyah berlangsung sampai tahun 750 M. Di dalam masa ini timbullah kebudayaan Islam yang sebenarnya. Para khalifah beserta pegawai dan keluarganya tetap terdiri atas orang-orang Arab. Bahasa tetap bahasa Arab, tetapi kebudayaannya tidak lagi kebudayaan Arab.

Sejak perluasan daerah di luar jazirah Arab maka orang-orang berkenalan dengan berbagai macam kebudayaan yang jauh lebih tinggi dari pada kebudayaannya, diantaranya ada kebudayaan yang telah lebih tua (di Syria, Mesopotamia, Persia, Mesir ). Dalam menghadapi kebudayaan-kebudayaan ini Islam bersikap sangat lapang, sehingga dapat menerima sebanyak-banyaknya. Dengan demikian maka timbullah kebudayaan Islam yang tinggi sekali tingkatnya dan kemudian berkembang menjadi kebudayaan dunia.

Dalam pemerintahan Umayyah terdapat peristiwa-peristiwa penting antara lain:

a.Kedudukan Khalifah menjadi turun temurun.

b.Perluasan daerah kekuasaan. Daerah Islam di perluas, di timur sampai ke Afghanistan dan Punjab, di utara sampai ke Turkestan dan Asia Kecil, di barat sampai ke Spanyol.

c.Terkumpulnya kitab-kitab Hadits.


2.Pemerintahan Bani Abbasiyyah (750-1258 M)
Pemerintahan Abbasiyyah berpusat di Baghdad dan pada pemerintahan ini merupakan zaman emas di dalam sejarah Islam, Islam berkembang menjadi kebudayaan dunia. Seni, ilmu dan filsafat dari Iran, India dan Yunani di selidiki dan diterjemahkan dan diolah untuk kemudian di kembangkan sebagai hasil peradaban Islam. Di dalam lapangan agama telah masuk ajaran atau sitem fisafat dan tasawwuf, sehingga cara-cara untuk meluaskan ajaran agama telah brtambah luas juga. Waktu kekuasaan Abasiyyah terbagi menjadi 4 masa, yaitu :

a.750-861 M
Para khalifah adalah tokoh-tokoh yang kuat dan cakap. Diantaranya yang sangat terkenal adalah Khalifah Harun Al-Rasyid, yang dihubungkan dengan cerita Alflaila wa laila (1001 malam),dan anaknya Khalifah Al-Ma’mun.

b.861-945 M
Khalifah-khlifah lemah dan kurang cakap. Mereka tenggelam di dalam kemewahan. Mereka memerlukan tangan besi yaitu dari orang-orang Turki. Khalifah ini tidak berbuat apa-apa, maka dalam prakteknya kekuasaan sepenuhnya jatuh pada tangan kepala-kepala barisan pengwal itu, yang kemudian menamakan diri Amir Al- Umara atau amir dari para amir.

c.945-1055 M
Timbulnya suku Buyia yang berasal dari Persia, menjadi kepala pemerintahan. Khalifah hanya dalam nama saja masih memerintah.

d.1055-1258 M
Timbulnya bangsa Seldsyuk, campuran Turki dan Mongol sebagai pemegang kekuasaan. Dengan gelar sultan mereka mengepalai pemerintahan. Masa menghadapi keruntuhan ini mengalami segi kejayaan terutama dalam ilmu dan tasawwuf. Seorang wasir, Nizam al-Mulk mendirikan perguruan tinggi di Baghdad yang menjadi pusat ilmu pengetahuan. Salah satu guru besarnya ialah Imam al Ghazali, salah seorang penegak tasawwuf dalam Islam yang mashur di timur dan di barat sampai sekarang.


Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...