Penembakan Pesawat Trigana Air - Polri Sebar Pasukan di Puncak Jaya

JAKARTA– Jajaran kepolisian menyebar pasukan di sejumlah titik di Puncak Jaya, Papua, khususnya di daerah selatan PT Freeport Indonesia. Hal ini untuk menangkap kelompok bersenjata yang menembak pesawat Twin Otter milik Trigana Air,Minggu (8/4).

”Seluruh anggota Polri di Papua dibantu TNI melakukan langkah-langkah penyelidikan, yang dipimpin Kapolres Puncak Jaya AKBP Alek Korwa,” kata KapolriJenderal TimurPradopo di sela-sela acara peringatan HUT Ke-66 TNI AU di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta,kemarin. Pesawat udara Twin Otter milik Trigana Air, Minggu (8/4) sekitar pukul 08.21 WIT ditembak saat hendak mendarat di Bandara Mulia, Puncak Jaya, Papua.

Satu orang penumpang tewas dan empat lainnya lukaluka. Korban tewas adalah Leiron Kogoya Muliambut,35,wartawan Papua Pos Nabire.Leiron tewas dengan luka tembak di bagian leher kanan. Pesawat ditembak saat akan mendarat di Bandara Mulia dari Nabire. Sebelumnya aparat keamanan dari Brimob Polda Papua,Polres Puncak Jaya,dan anggota TNI AD mengejar kelompok bersenjata.

Kapolres Puncak Jaya AKBP Alek Korwa mengatakan, aparat keamanan mengalami hambatan kondisi alam karena kelompok bersenjata itu berada di gunung- gunung sekitar Bandara Mulia. Dalam pengejaran itu, aparat keamanan beberapa kali terlibat kontak senjata dengan kelompok tersebut. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar kelompok pelaku penembakan diselidiki. Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden telah menginstruksikan agar pelaku penembakan dikejar.

”Ini tidak bisa dibenarkan.Dan ini bisa membuat psikologi di masyarakat khususnya di pedalaman tidak baik. Itu yang harus dicegah,” ungkap Julian di Kantor Kepresidenan, Jakarta. Presiden SBY,menurutnya, telah mendapatkan laporan langsung dari Menko Polhukam Djoko Suyanto tentang insiden penembakan terhadap pesawat Trigana yang menewaskan seorang wartawan.

Kepada Menko Polhukam, Presiden mengatakan,rakyat Papua harus memiliki rasa aman dalam melakukan aktivitasnya meski berada di pedalaman. ”Jadi memang berat tugas aparat kepolisian dan unsur jajaran keamanan lainnya.Tetapi, ini harus dilaksanakan dan mereka sedang bekerja sekarang,” tuturnya.

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan, pihaknya menunggu perintah untuk membantu mengungkap peristiwa penembakan di Papua. ”Memang kita sudah menempatkan pasukan di Biak, Jayapura, Merauke,Timika.Kebetulan di Biak, Merauke,dan Timika ada radar yang harus dijaga. Pasukan ini bisa sewaktu-waktu digerakkan,”kata Imam.

Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan, aksi penembakan pesawat itu merupakan aksi teror terhadap upaya pembangunan di Papua. ”Tindakan kejahatan seperti itu harus dihentikan,”katanya. Djoko belum bisa memastikan identitas kelompok yang menembak pesawat.

”Saya tidak peduli apakah OPM atau kelompok bersenjata. Yang jelas mereka melakukan kejahatan terhadap masyarakat Papua dan menghambat pembangunan di pedalaman Papua,” imbuhnya.  fefy dwi haryanto/ rarasati syarief/ant

sumber :
sindo : Harian seputar indonesia

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...