Soal alam lelembut, yaitu alam yang tak kasat mata, diyakini hampir sebagian orang memang ada. Fenomena inilah yang ditangkap oleh Agusman (55 tahun), sebagai ladang bisnis baru dengan cara menjual Tuyul, mahluk lelembut berupa anak kecil, yang diyakini pandai mencuri uang, dan diberikan kepada pemiliknya atau “tuannya”. Dengan demikian ada kepercayaan, kalau bisa memelihara Tuyul, akan cepat menjadi kaya raya. Bertolak dari pemikiran seperti itu, Agusman pun tak menyia-nyiakan kesempatan, lantas mengukuhkan diri bisa menjual Tuyul. Penjualan tidak hanya dilakukan di Jateng dan DIY saja, tetapi juga sudah merambah sampai ke luar Jawa, seperti di Papua, Kalimantan, dan lain-lain. Kepada para korbannya, Tuyul itu dijual antara Rp 30 juta sampai Rp 58 juta. Namun, akibat ulahnya itu, lelaki para baya yang akrab dipanggil “Agus Susur” tersebut, yang merupakan warga Desa Bonangrejo RT 3 RW 3, Kecamatan Bonang, Demak, Jateng, diringkus oleh petugas dari Satreskrim Polres Demak. Menurut Kapolres Demak AKBP Sigit Widodo melalui Kasubag Humas AKP Sutomo, kepada wartawan belum lama ini, lelaki yang juga mengaku sebagai paranormal tersebut, ditangkap dengan tuduhan penipuan. Sebelumnya, Arwin Wijanarko dan Muhammad Rizki warga Semarang Utara yang ditipu pelaku memang melapor ke polisi, karena Tuyul yang dibelinya, tidak terbukti ada. “Mendapati laporan seperti itu, kami langsung menggelar penyelidikan sekaligus penggerebekan dan menangkap pelaku di rumahnya. Tersangka berterus terang mengaku menipu sejumlah orang dalam kasus ini,” tuturnya. Dari hasil pemeriksaan polisi, modus operansi tersangka yaitu berpura-pura mampu mencarikan makhluk gaib yang kerap disebut Tuyul, seharga puluhan juta rupiah untuk pesugihan. Para korban awalnya percaya dan bersedia menyerahkan uang jutaan rupiah kepada pelaku. Uang itu sebagai panjar pembelian persyaratan (uba rampe) dan ritual mengambil Tuyul dari daerah Kecamatan Bayat, Klaten. Meski beberapa kali korban menyerahkan uang kepada pelaku hingga terkumpul Rp 58 juta, namun makhluk yang dipercaya mampu melipatgandakan kekayaan atau memberi uang secara gaib itu tak kunjung datang. Tersangka saat ditagih janjinya berdalih menunggu hari baik mendatangkan Tuyul. Para korban sadar diperdaya dukun palsu itu, akhirnya jengkel dan melaporkan tersangka ke polisi. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Agusman alias Agus Susur saat ini meringkuk di sel tahanan Polres Demak. Tersngka dianggap melanggar Pasal 372 dan 378 KUHP tentang penipuan dan penggelapan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. Polisi juga menyita barang bukti berupa kain mori dan tempat penyimpanan barang terbuat dari tanah liat. Heboh soal Tuyul ini seringkali terjadi di Jateng. Tahun-tahun sebelumnya, juga terjadi penipuan seperti itu di berbagai tempat. Bahkan pernah sampai disidangkan di Pengadilan Negeri Pekalongan. Hal itu mendorong penulis buku T. Weddy Utomo menerbitkan buku tebal dengan judul “Pengadilan Tuyul”, yang merupakan rangkuman dari reportase bersambungnya ketika mengikuti persidangan tersebut dan dimuat berseri di Mingguan Dharma, Semarang. (ars) ----------------------------------------------- MUI Gelar Sarasehan Tuyul Heboh soal Tuyul ini, beberapa saat yang lalu juga terjadi di Jombang, Jatim. Soal fenomena penangkapan sosok Tuyul di Dusun Banjarrejo, Desa Banjar Agung, Kecamatan Bareng, Jombang, yang menghebohlan itu, dinilai hanyalah takhayul saja. Karena itu, MUI Kabupaten Jombang, meminta agar masyarakat menyikapinya dengan pikiran yang realistis sesuai dengan Syariat Islam. Seperti dilansir oleh Okezone belum lama ini, Ketua MUI Jombang KH Kholil Dahlan mengatakan, sebenarnya masyarakat hanya tersugesti sehingga sesosok Tuyul muncul sesuai dengan apa yang ada dipikiran. Dia percaya, Tuyul ini merupakan makhluk gaib. Namun, sosok gaib ini tidak mudah untuk menampakkan diri maupun ditampakkan begitu saja. “Oleh karena itu masyarakat jangan terpancing isu-isu, nanti malah membuat resah,” kata Kiai Kholil kepada wartawan di kediamannya di Kompleks Pondok Pesantren Darul Ulum, Jombang. Dia mencontohkan, ada suatu riwayat pada zaman Nabi Muhammad saat salat pernah digoda oleh setan. Saat itu, Nabi langsung mengikat setan tersebut di tiang masjid dan melanjutkan salat. Beberapa saat kemudian setan itu dilepaskan dan Nabi mengatakan kepada salah seorang sahabat. Kata Nabi, jika tidak ada doa nabi Daud AS, mungkin kalian bisa melihat wajah asli setan. “Oleh karena itu setan ada dalam bentuk lain berkat doa Nabi Daud, termasuk Tuyul. Tuyul inipun hanyalah bentukan dari alam takhayul manusia, sebenarnya adalah setan,” terangnya. Masyarakat dihimbau, agar tidak mengambil jalan pintas dalam menyikapi masalah-masalah yang timbul. Seperti dijumpai ada seseorang yang memiliki harta berlimpah namun tidak bekerja, lantas dikaitkan dengan Tuyul. Padahal, bisa diruntut secara syariat, darimana asal harta tersebut. Siapa tahu yang bersangkutan mendapat warisan atau yang lain. Dengan beredarnya isu tuyul ini, MUI Jombang segera mengambil sikap. Di Kecamatan Bareng, terdapat forum sarasehan agama yang digelar oleh MUI setempat. “Dalam acara itu, kami akan memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak terporovokasi dan termakan fitnah, harus mengambil sikap yang bijak dalam permasalahan Tuyul ini, dan jangan saling berprasangka buruk,” katanya. (ars) ---------------------------------------- Di Cirebon Marak Bisnis Jual Beli Tuyul Benarkah ada bisnis jual beli Tuyul? Nampaknya, berita soal Tuyul ini akan terus ada, karena sifatnya yang menarik perhatian. Seperti dilansir dalam situs blog Pakar Bisnis Online baru-baru ini, di Cirebon, Jabar, marak terjadi bisnis jual beli Tuyul. Hal itu terungkap karena ramainya pemberitaan mengenai penangkapan Tuyul di Cirebon dan menjadi topik hangat perbincangan masyarakat. Benarkah warga Cirebon banyak yang memelihara makhluk halus untuk pesugihan? Spiritual muda Cirebon Ujang Bustomi membenarkan ada beberapa warga Cirebon yang memelihara Tuyul atau sejenis Jin yang dipercaya bisa membuat orang bisa mendapatkan kekayaan dengan cara mudah tanpa perlu bekerja keras. Bahkan di Cirebon, banyak tuyul yang disewakan oleh pemiliknya, bahkan dijual baik secara kontan maupun kredit. Tuyul di Cirebon, sambung Ujang, dijual dengan mahar berkisar Rp 10 hingga 20 juta. Selain itu, pembeli harus memenuhi sejumlah kontrak lainnya, seperti menyediakan tempat atau kamar khusus lengkap dengan kasur kecil dan bantalnya, menyediakan sajen, memandikan, bahkan pada malam hari istri pemilik Tuyul harus menyusui si Tuyul agar mau bekerja untuk majikannya. “Pada malam hari, biasanya menyusu pada istri pemiliknya, jika tidak dikasih dia ngambek dan nggak mau bekerja,” ujarnya. Menurutnya, seperti kebanyakan Tuyul yang ada di Pulau Jawa, yang digambarkan berwujud anak kecil telanjang dan berkepala gundul, justeru Tuyul di Cirebon, kebanyakan menyerupai orang dewasa. Makhluk lelembut ini beroperasi sesuai keinginan pemiliknya. Ujang Bustomi menjelaskan, meski merupakan jenis makhluk halus, Tuyul bisa dilihat dengan kasat mata, bahkan bisa ditunjukkan melalui media seperti kamera foto atau video. Namun tidak sembarangan orang bisa melakukannya dan harus melalui ritual yang cukup panjang termasuk menjalani puasa, minimal satu hari satu malam. “Tuyul bisa ditunjukkan secara dzohir oleh orang-orang yang mempunyai kemampuan khusus. Kalau mau saya bisa menunjukkan wujud jin tersebut kepada Anda.” tandasnya. Terkait pemberitaan tertangkapnya sejumlah Tuyul di kota Cirebon. Ujang Bustomi sempat mendatangi rumah paranormal yang mengaku berhasil menangkap Tuyul tersebut. Untuk membuktikan kebenaran pernyataannya di media massa. Namun, sang paranormal asal Kampung Drajat tersebut tidak mau menunjukkan Tuyul dalam botol tersebut dengan alasan sudah dimusnahkan. Ujang Bustomi mengimbau kepada masyarakat agar tidak sekali-kali memelihara Tuyul atau sejenisnya, karena merupakan perbuatan musyrik (menyekutukan Tuhan). “Memelihara Tuyul merupakan salah satu bentuk kemusyrikan kepada Allah yang dosanya tidak akan diampuni,” kata Ujang Bustomi memberi nasihat.(ars) SUMBER : http://obyektif.com BERIKUT INI ADALAH KOMENTAR ORANG : KOMENTAR 5 Komentar
|
PENJUAL TUYUL DITANGKAP
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar