BERITA AKTUAL DARI SINDO : 11 Siswa SMA Dipecat |
Wednesday, 25 April 2012 | |
PIDIE – Sebanyak 11 siswa SMA Sukma Bangsa, Caleu, Kabupaten Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam dikeluarkan dari sekolahnya. Mereka terbukti membawa contekan saat pelaksanaan ujian nasional (UN) pekan lalu. Kepala SMA Sukma Bangsa Sansrisna menjelaskan,pihaknya telah memberhentikan 11 siswa kelas III SMA selepas UN. Namun dia tidak bersedia memberikan nama-nama siswa yang dikeluarkan itu. ”Sebanyak 10 orang di antaranya siswa jurusan IPS, 1 orang siswa jurusan IPA,” ujar Sansrisna kepada wartawan kemarin. Menurut Sansrisna, kejadian berawal saat hari kedua UN mata pelajaran bahasa Inggris, guru dan pengawas memeriksa siswa satu per satu di pintu masuk kelas. Saat itulah ke-11 siswa itu kedapatan menyelipkan contekan. Lantas pihak sekolah tidak memperkenankan siswa mengikuti UN mata uji berikutnya. Selanjutnya, kepala sekolah memberikan surat pemberhentian dari sekolah kepada 11 siswa tersebut. Sementara itu, dalam lanjutan UN SMP dan sederajat kemarin, seorang pengawas di MTs Negeri I Watampone,Sulawesi Selatan, ditangkap.Pengawas bernama Siti Salmawati, yang sedang bertugas, kedapatan memberitahukan kunci jawaban kepada siswa yang diawasinya. Akibatnya, guru honorer MTs Al-Faizun di Kecamatan Palaka,Watampone ini ditangkap polisi yang sedang bertugas di sekolah tersebut.Gerakgerik Salma sejak awal memang sudah dicurigai petugas keamanan. Sambil berjalan mengelilingi siswa, Salma membuka ponsel yang dibawanya dan memberitahukan kunci jawaban kepada peserta UN. Aparat keamanan yang enggan disebutkan namanya mengatakan, tingkah laku Salma memang mencurigakan.Sebab ruang ujian yang diawasi ramai karena para peserta saling mencontek satu sama lain. Sementara Salma hanya menonton dari depan kelas,membiarkan saja siswanya bebas mencontek. Tidak lama berselang, Salma beraksi.Dia masuk ruangan ujian dan memperlihatkan kunci jawaban yang disimpan di ponsel pribadinya kepada siswa. ”Sebagai penanggung jawab pelaksanaan UN tingkat SMP saya pecat yang bersangkutan, sebab saya kecewa sekali,” tegas Kepala Sekolah MTs Negeri I Watampone,Kasmaruddin. Salma saat dimintai konfirmasi tidak mau menjawab pertanyaan wartawan. Dia hanya tertunduk dan menangis. Di Solo,hari kedua UN SMP juga diwarnai beredarnya kunci jawaban palsu di kalangan pelajar melalui pesan singkat (SMS). Sejumlah siswa mengaku menerima kunci jawaban untuk mata pelajaran bahasa Inggris melalui SMS.Kunci jawaban itu sudah beredar sehari sebelum UN digelar. ”Saya dapat SMS kunci bahasa Inggris waktu malam hari sebelum pelaksanaan UN,”kata salah satu siswa yang enggan disebutkan identitasnya. Pada hari pertama UN, kunci jawaban pelajaran bahasa Indonesia juga beredar luas, bahkan lengkap untuk lima paket soal UN. Selain kunci jawaban palsu, pengawasan UN di sejumlah SMP di Solo dinilai terlalu longgar sehingga siswa bebas membawa masuk ponsel ke ruang ujian. Ketua Dewan Pendidikan Kota Solo (DPKS) Ichwan Dardiri menyayangkan longgarnya pengawasan UN.Menurutnya, dalam UN yang perlu ditekankan kembali adalah ketelitian dan kejelian dari pihak pengawas ruang. Di Kendal,Komisi E DPRD Jawa Tengah mengaku menerima laporan temuan kunci jawaban palsu di beberapa daerah pada UN SMP. maimun saleh/yos naiobe/ siti estuningsih/zaenal alimin/muhammad oliez sumbeER : SINDO |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar