“Mual-mual, muntah dan sering buang air besar, 3 sampai 4 kali sehari.”Keluh si pasien yang masih SMA kals 2.
“Gak selera makan ya?”Tanyaku.
“Iya, dok. Ini sejak dia pasang kawat gigi 5 bulan lalu jadi takut makan. Takut kawatnya lepas.”Ketus si ibu.
“Ya, kalau kawatnya lepas pasang lagi saja.”Kataku.
“Mahal,dok. kalau kontrol biasa tanpa ganti kawat 250 ribuan, kalau kawat putus 1 saja nambah 100 ribu. Dia sudah 4 kali ganti kawat, jadinya saya marahin karena boros, eh jadinya takut makan dianya. Mau dilepas kawatnya sayang, karena masangnya kemarin 10 juta.”Keluh si ibu yang walau kesal tetap setia mendampingi anaknya.
“Gigi kamu gak terlalu monyong,kan?”tanyaku.
“Setia kawan,dok.”Kata si anak malu-malu. Nah, lho?
Dan si anak ternyata punya sejenis geng cewek-cewek di sekolahnya yang berjumlah 7 orang gadis cantik yang 5 diantaranya pasang kawat behel. Dua yang lain sedang bujuk-bujuk ortunya untuk dipasangi behel juga.
“Nah, kalian berlima setia kawan sakit mual beginian juga?”Tanyaku penuh selidik.
“Kok tahu, dok? Iya, 3 orang pernah masuk rumah sakit gara-gara sakit asam lambung beginian. Dua yang lain sih tidak sampai masuk rumah sakit, tetapi langganan makan pro*** (menyebutkan obat penurun asam lambung yang terkenal di iklan-iklan).”
Padahal, menurut pengakuan si cantik ini tidak ada dari mereka yang giginya monyong parah, hanya si ketua geng memang ada gigi gingsul dan sejak setahun lalu pasang kawat gigi, jadinya yang lain ikutan.
Ini kejadian kebetulan terjadi pada gadis anak orang yang lumayan ekonominya, itupun masih dimarahi kalau kawat gigi banyak lepas. Kalau gadis-gadis yang keluarganya ekonomi menengah ke bawah, terkadang ikut gaya-gayaan behel beginian, pasangnya dengan ‘tukang gigi’ dengan biaya ‘miring’ 1,5-2 jutaan dan kalau kawat lepas ganti 50 ribu per kawat. Cuma kalau di ‘tukang gigi’ dasar ilmu orthodonti-nya kurang mendalam, sehingga sering terjadi gigi tidak menutup sempurna kalau menggigit (open bite).
Untuk orang-orang tua yang anak-anak ABG nya minta dipasangi kawat, yakinkan dahulu apakah perlu sekali, karena sebagian besar dari para ABG ini jadi terganggu pola makannya dan menjadi gastritis kronis, bahka sering keluar masuk rumah sakit gara-gara sakit yang hebat di ulu hati. Sudah biaya giginya mahal, biaya lambungnya lebih mahal lagi.
Jangan ikuti keinginan anak yang mau gaya-gayaan bergigi behel kalau ternyata dokter gigi bilang tidak perlu sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar